Tulisan kali ini adalah sekuel alias lanjutan dari tulisan sebelumnya di tahun 2021, khususnya tentang moda transportasi umum terbaru di Semarang , yaitu feeder bus. Di tulisan sebelumnya terdapat pernyataan mengenai tarif feeder bus tersebut untuk mahasiswa yang dibanderol Rp1.000,00 saja. Tentu saja tarif ini tertera di pamflet pengumuman yang dipasang di tiap-tiap feeder bus itu sendiri. Meski demikian, pada kenyataannya saat membeli tiket di loket yang tersedia, saya selalu dimasukkan ke dalam kategori "penumpang umum". Padahal jelas-jelas saya sebutkan tujuan saya ke kampus. Hal ini tentu menimbulkan tanda tanya, mengapa? Kemudian saya pun mengumpulkan keberanian untuk sekedar bertanya pada petugas (asisten sopir) yang bekerja saat itu. Dan ternyata ada sejumlah fun-fact yang saya temui melalui wawancara singkat sepanjang perjalanan saya dalam feeder bus itu, wow. Yang pertama, ternyata tidak cukup untuk mengidentifikasi kamu sebagai mahasiswa hanya dari tempat tujuan...